Di penghujung tahun, dalam persimpangan jalan, tiba-tiba semesta pertemukan kita. Kau yang berulang kali menawarkan niat baik, memberi perhatian-perhatian kecil, hingga mengatakan kesungguhan hati, tetapi abailah yang selalu kuberi.

Entah karena kegigihanmu atau Tuhan yang telah berkendak demikian, hingga perlahan hatiku yang membatu pun mulai lunak oleh segala tingkah konyol dan kesederhanaan perilakumu. Tanpa sadar, namamu mendadak jadi satu-satunya tokoh utama yang selalu hiasi hari-hari yang kulewati.

Setiap waktu selalu ada debar luar biasa di dada, saat tiba-tiba ingatan tentangmu berlarian ke sana ke mari dalam bilik memori. Ribuan doa melambung, bersama harap yang selalu kupinta malu-malu pada Sang Ilahi. Kali ini, tak ada ragu yang menyelimuti hati.

Entah apa yang akan terjadi nanti, kuharap bahagia menjadi akhir dari kisah ini. Tak ada lagi duka, pun dengan pipi yang basah kembali tersebab begitu dalam luka tergores di hati. Juga tak perlu ada lagi malam-malam panjang dengan mata yang selalu terjaga sebab risau dalam diri.

Mungkin aku memang bukan yang pertama, begitu pun denganmu. Namun, bersama hingga ke Janah-Nya adalah sesuatu yang selalu kudamba, tak peduli sejauh apa pun jarak terbentang atau bahkan sekokoh apa pun dinding pemisah tercipta. Katamu, jika jodoh, maka segala sekat tak akan ada artinya.

Biarlah semua berjalan sebagaimana mestinya. Tak perlu kita mendahului takdir. Tak perlu pula terlalu tinggi melambungkan harap. Agar kelak, saat realita tak sesuai ekspektasi, tak ada lagi luka yang kembali menganga tersebab jatuh dalam lubang bernama kecewa.

Enyahkan segala yang acapkali hadir sehingga membuat diri terjebak dalam rasa khawatir berlebih. Seiring waktu yang terus berdetak, semoga tak ada lagi kabar pilu yang bisa membuat hati kembali retak. Semoga kali ini semesta benar-benar berpihak.

Riak-riak kecil pastilah akan menghampiri ke mana pun kaki melangkah. Semoga Tuhan selalu menjaga hati kita, bahkan setelah kata 'qobiltu' terucap nantinya. Di bawah restu Ilahi, segala niat baik lekaslah terijabah, sebab tak ada yang lebih baik dari dua orang saling mencinta kecuali menikah.

Haz
Pemalang, 8 Desember 2022